Menpora Amali Ungkap Kunci Sukses Kemenpora Raih Hattrick WTP dari BPK RI
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengungkap kunci kesuksesan Kemenpora kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tiga tahun secara berturut-turut sejak tahun anggaran 2019, 2020 hingga tahun 2021.
Menurut Menpora Amali banyak variabel yang membuat akhirnya Kemenpora kembali meraih WTP, salah satunya adalah kerjasama tim dan ini dari seluruh pegawai.
"Saya sudah sampaikan, bukan karena menterinya bagus, menterinya hebat, luar biasa, tidak. Tetapi timnya yang bagus," kata Menpora Amali usai acara penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK RI terhadap laporan keuangan Kemenpora tahun 2021 di Media Center Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).
Kedua, lanjut Menpora Amali, terbangun saling kepercayaan diantara semua unit pelaksana baik di bidang kepemudaan maupun keolahragaan.
"Nah itu kita bangun kepercayaan sehingga menjadi satu pekerjaan bersama. Karena berkali-kali saya sampaikan kepada teman-teman ini (pejabat eselon I), menteri di kantor ini hanya mampir paling lama 5 tahun. Tetapi penghuni tetap kantor ini adalah beliau-beliau ini beliau adalah ASN, pejabat yang menetap di sini. Sehingga ya harus bangga terhadap kantor Ini," ujarnya.
Menpora Amali juga selalu mengingatkan para pejabat dan pegawai Kemenpora untuk menjalankan dan patuh terhadap perjanjian kinerja yang selalu ditandatangani setiap tahun.
" Saya minta untuk konsisten menjalankan itu. Bahkan saya minta kepada bapak dan ibu ini untuk perjanjian kinerja itu ditempel di ruang kerjanya. Jadi setiap pagi masuk kerja bisa dilihat kalau ini (perjanjian) saya berjanji mau melakukan ini dengan ini. Itu saja," bebernya.
Disamping itu, Menpora Amali juga selalu berpesan kepada para bawahannya untuk menjalankan program prioritas tahun 2020-2024 yang telah dicanangkan, yang salah satunya adalah perbaikan tata kelola kelembagaan, kompetisi ASN, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi dan peningkatan kecepatan pelayanan publik sebagai pedoman dalam bekerja.
“Saya sudah sampaikan ke mereka terkait program prioritas perbaikan tata kelola. Karena kami meyakini dengan tata kelola yang baik, maka pelayanan berikutnya akan menjadi lebih mudah baik kepemudaan maupun olahraga. Tapi kalau tata kelolanya tidak baik, maka pasti akan berakibat kepada pelayanan urusan kepemudaan dan olahraga tidak akan baik,” jelasnya.(rls)